Sabtu, 28 Juni 2008

Cerita Akhir Pekan: Hari-hari Yang Melelahkan

Seminggu ini jadualku penuh banget, tingkat pressur yang tinggi dan berkejaran dengan waktu. Saya sebagai pimpinan parpol di kota bogor sibuk menghadapi PILKADA 2008, dan sampai saat ini partai kami belum menetukan sikap.. memang MUSKIT telah dilaksanakan, tapi pembahasan lebih lanjut masih alot. Disisi lain, kami menginginkan mencari figur pemimpin yang mampu melakukan perubahan drastis terhadap pembangunan kota bogor. Saat ini paket koalisi yang terbangun cukup kuat ada dua, dan semuanya dari birokrat.. kita mencoba paket lain, tapi begitu susahnya mengajak teman-teman partai lain menetapkan paket pasangan itu.. ada yang udah siap maju dengan janji-janji segudang, tapi fakta lain mengatakan bahwa sampai saat ini calon itu tidak siap betul baik mental maupun materi. akhirnya sampai detik itu partai yang saya pimpin belum menentukan arah.

Belum lagi seklesai urusan PILKADA, kami juga dihadapkan pada urusan pelik di pucuk pimpinan, ada MUSWILUB yang akan digelar besaok minggu 29 juni 2008, dan ditingkat DPP masih menunggu hasil keputusan pengadilan di tingkat kasasi. semuanya itu menguras tenaga, pikiran dan materi.. dan telah menjadi "korban" adalah kekluargaku, karena aku pulang hampir tiap malam lewat jam 12 malam. Namun untungnya saya punya keluarga yang pengertian, jadinya tidak menjadi masalah serius. Memang perjuangan butuh pengorbanan..

Disela-sela aku ngurusin partai politik, tentunya bisnis saya di bidang konsultan harus tetap jalan, aku telah menugaskan staf saya untuk menghandle proyek yang sedang berlangsung.. dan saya terus mencari peluang-peluang baru utuk mendapatkan kontrak. Lain lagi dengan aktivitas LSM dan organisasi lainnya, minggu ini juga penuh, Dewan Hortikultura Nasional (DHN) yang mana aku juga didalamnya sedang menyikapai dampak kenaikan BBM terhadap bisnis hortikultura, jadinya rapat-rapat DHN juga mulai padat, dan di LSM lain, INFEDS yang aku pimpin juga lagi merintis kerjasama denga Kesbangpol Depdagri dan KPDT. presentasi dan pertemuan-pertemuan juga dilakukan dalam minggu ini. jadi bisa dibayangkan waktu terkuras untuk itu.. tapi terus terang aku menikmatinya kok..

ya.. begitulah cerita akhir pekanku kali ini..

Senin, 23 Juni 2008

Heri & NU


Menghadiri Acara Puncak HARLAH NU ke 82 di Gelora Bung Karno bersama ratusan ribu jamaah


Bersama guru-guru saya, Ust Toto AbN dan KH Babas Buntet pada acara Bogor Bertawassul



http://home.bogorcenter.com/beranda/politik/62-news-politik/153-heri-firdaus-bogor-perlu-pemimpin-yang-jujur.html

Politik PILKADA KOTA Bogor

Heri Firdaus: Bogor Perlu Pemimpin Yang Jujur PDF Print E-mail
Written by Heri
Monday, 26 May 2008 11:23

Heri Firdaus: Kota Bogor Perlu Pemimpin Yang Jujur

Kota Bogor Tiga bulan lagi akan mengadakan hajat demokrasi yaitu pemeilihan Kepala Daerah. Dari beberapa nama yang beredar di media massa baik yang terang-terangan maupun secara implisit sudah banyak bermunculan nama-nama kandidat yang mencoba menggantikan posisi walikota lama, H Diani Budiarto. Selaian beliau sendiri yang masih mengnginkan jabatan itu, muncul nama-nama lain seperti sekdakot sekarang Pak Dody Rosady, Syaifful Anwar, Syafeei Bratasenjaya, Eric Suganda, KH Mustofa Abdullah bin Nuh dan Ahmad Ru'yat. Ada yang diusung partai ada yang mencoba keberuntungannya lewat jalur independent.

Mengomentari perkembangan dinamika politik kota bogor, Ir Heri Fidaus yang ditemui di lingkungan kantor beliau di kawan Gedung ALumni IPB yang mana beliau juga sebagai ketua PKB Kota Bogor mengungkapkan bahwa Kota Bogor saat ini perlu orang yang jujur. Alasannya dari sekian nama yang muncul secara kapasitas dan kapabilitas tidak jauh berbeda. Semuanya punya kelebihan tersediri, well educated, pengalaman, punya basis dukungan tersendiri.Jadi menurut kang Heri, yang juga aktif di organisasi NU dan Organisasi profesi, kota bogor saat ini harusnya memilih kandidat yang jujur, baik pada dirinya sendiri, pada masyarakat maupun pada gusti Allah. Kalau menilai jujur tidaknya seseorang bisa dilihat dari jejak rekam mereka, dari pernyataan-pernyataa yang dikeluarkan dan dibandingkan dengan fakta yang ada dilapangan. Kaau calon itu pejabat, mengukur apakah dia ujur atau tidak bisa dilihat dari pernyataan atau LKPJ nya dibandingkan dengan kondisi objectif pembangunan yang telah dilaksanakan. Kalau dia non pejabat, misalnya pengusaha bisa dilihat apakah dia juga jujur dalam menjalankan usahanya atau malah berlaku curang terhadap rekan bisnis atau pemberi pekerjaannya.

Selanjutnya, ketika ditanya bagaimana sikap PKB Kota Bogor, mas Heri Firdaus, dengan santai mengatakan bahwa "PKB akan memilih dan mengusung calon yang jujur, calon yang mampu memperjuangkan dan mengamalkan nilai-nilai NU, dan lebih baik lagi kalau calon itu memang kader NU tulen". Ini dilakukan oleh PKB Kota Bogor untuk menyelamatkan dan melanjutkan nilai-nilai perjuangan yang telah diupayakan oleh NU sejak lahir dan sampai saat ini yang terus diperjuangkan terutama oleh Gus Dur. Karena, kalau nilai-nilai NU sudah terkikis di Kota Bogor maka 5-10 tahun kemudian kehidupan keberagamaan, sosial dan politik di Kota Bogor akan mengalami banyak goncangan. Makanya kami mencoba menwarkan nilai-nilai yang mampu menyeimbangkan politik kanan yang cenderung keras dengan politik kiri. gerakan kita adalah gerakan yang mampu menyejukkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

http://home.bogorcenter.com/beranda/politik/62-news-politik/153-heri-firdaus-bogor-perlu-pemimpin-yang-jujur.html


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and PDF Downloads